Friday 26 October 2012

Paus Beluga Jantan Tirukan Suara Manusia


Paus beluga jantan bernama Noc bisa menirukan suara manusia, demikian dilaporkan ilmuwan pada 23 Oktober 2012 di jurnal “Current Biology”.

Penemuan tersebut adalah yang pertama yang menunjukkan paus bisa menirukan suara manusia, dan membuat ilmuwan ingin meneliti kemampuan yang sama dari paus lain.

Paus beluga yang juga disebut paus putih, dijuluki “burung kenari laut” karena kemampuan vokalnya. Beluga adalah salah satu jenis paus yang paling kecil.

Noc yang mengagumkan
Pada 1984, iimuwan di National Marine Mammal Foundation di San Diego, mendengar suara yang tidak biasa dari tempat mereka menyimpan paus dan lumba-lumba. Suara tersebut terdengar seperti suara orang yang sedang berbincang dari kejauhan, namun tidak terdengar jelas karena jaraknya terlalu jauh.

Peneliti melacak asal suara tersebut dan mengetahui berasal dari paus putih jantan, Noc. Seorang penyelam menanyakan hal yang aneh pada rekannya: “Siapa yang menyuruhku keluar?” Peneliti menyimpulkan suara yang menyerupai kata “keluar” berasal dari Noc.

Ada banyak kesempatan bagi Noc untuk mendengar orang berbicara. Sebelumnya Noc mendengar orang berbicara di permukaan, dan juga dia mendengar orang berbicara dengan dengan alat yang memungkinkan mereka berbicara dengan para penyelam di dalam air.

Berita lucu yang menyebutkan mengenai paus putih yang bersuara seperti manusia pernah muncul di masa lalu. Contohnya penjaga Vancouver Aquarium, mengatakan bahwa seekor paus putih berusia 15 tahun pernah menyebut namanya, “Lagosi”.

Dalam sebuah tes yang lebih mendalam untuk mengetahui  apakah Noc memang bisa menirukan suara manusia, ilmuwan memberikan Non makanan kecil untuk setiap suara yang dia keluarkan, dan memancing Noc agar terus membuat suara hingga ilmuwan bisa merekamnya.

Analisis suara Noc mengungkap irama yang mirip perkataan manusia. Mereka juga menampilkan frekuensi dasar yang beberapa oktaf lebih rendah dari suara paus dan  lebih mendekati suara manusia.

“Kami sangat kagum — suaranya sangat mirip dengan manusia dan tidak seperti paus normal lainnya,” ujar peneliti Sam Ridgway, ahli neurobiologi,  peneliti hewan, and ketua National Marine Mammal Foundation, pada LiveScience. "Kami tidak pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya."

Paus yang memonyongkan mulutnya
Suara tersebut sangat mengejutkan karena paus biasanya membuat suara dengan cara yang sangat berbeda dari manusia. Mereka menggunakan saluran hidung, dan bukan rongga suara atau pangkal tenggorokan seperti manusia. Untuk membuat suara seperti manusia, Noc harus mengatur tekanan udara dalam saluran hidungnya sambil menyesuaikan katup yang seperti bibir dan mengembangkan kantung di bawah lubang semburnya.

“Usaha yang demikan besar menunjukkan motivasi untuk melakukan kontak” ujar Ridgway.

Suara Noc yang seperti manusia muncul hilang setelah sekitar empat tahun, setelah dia dewasa. Namun Noc masih cukup sering mengeluarkan suara selama 30 tahun setelahnya. (Noc sudah mati lima tahun lalu.)

Ridgway mengingatkan bahwa orang-orang “jangan berpikir paus bisa berkomunikasi dengan kita seperti percakapan biasa dari hasil penemuan ini.” Namun “masih diperlukan penelitian lanjut untuk memastikan apakah paus bisa berkomunikasi seperti percakapan biasa dengan manusia.”

Paus beluga sering kali dikurung dalam penangkaran dan peneliti ingin mengetahui apakah paus tersebut juga bisa menirukan suara manusia. “Penjaga akuarium harus sigap untuk perilaku paus yang seperti itu dan memastikan apakah kejadian tersebut dianalisis dengan metode akustik yang tepat.” ujar Ridgway.

Sunday 21 October 2012

Ilmuwan Harvard Menduga Bulan Tercipta dari Bumi


(REUTERS) -- Sebuah teori baru yang diajukan oleh para ilmuwan Harvard menyimpulkan bahwa Bulan dulunya adalah bagian dari Bumi yang lepas saat berputar setelah terjadi tubrukan dengan benda langit lain.

Dalam laporan yang diterbitkan Rabu lewat jurnal Science, Sarah Steward dan Matija Cuk mengatakan bahwa teori mereka akan menjelaskan alasan Bumi dan Bulan memiliki komposisi dan unsur kimiawi yang mirip.

Bumi berputar sangat cepat pada saat Bulan terbentuk, dan satu hari berlangsung hanya 2-3 jam.

Dengan perputaran Bumi yang sangat cepat itu, dampak dahsyat yang terjadi melontarkan cukup banyak materi Bumi untuk membentuk Bulan, menurut penjelasan para ilmuwan seperti diterbitkan oleh situs Harvard. http://www.fas.harvard.edu/~planets/sstewart/Moon.html

Menurut teori baru tersebut, Bumi kemudian mencapai perputaran seperti sekarang melalui interaksi gaya gravitasi antara orbitnya pada Matahari dan orbit Bulan pada Bumi.

Para ilmuwan sadar bahwa teori mereka berbeda dari teori yang kini awam dipahami, yaitu bahwa Bulan tercipta dari lepasan materi raksasa yang pernah menubruk Bumi.

Stewart adalah profesor ilmu bumi dan planet di Harvard, sedangkan Cuk, seorang astronom dan penyelidik di SETI Institute -- pendukung penelitian pencarian kehidupan ekstraterestrial. Cuk tengah melakukan penelitian pasca-doktoral di Harvard.

Monday 15 October 2012

Astronom Menemukan Planet Berlian Dekat Bumi


Bintang yang berkilauan bukanlah satu-satunya permata di angkasa. Ilmuwan melaporkan Kamis lalu akan keberadaan "planet berlian" dengan ukuran dua kali lebih besar dari Bumi dan delapan kali massa planet kita, berputar di dekat sebuah bintang.

Bahkan ini bukanlah planet berlian pertama yang ditemukan, namun planet ini adalah yang pertama ditemukan mengorbit bintang menyerupai matahari dan unsur kimiawinya bisa dirinci secara spesifik.

Dengan penemuan ini planet berbatu yang jauh tak lagi bisa diasumsikan memiliki unsur kimia, interior, atmosfer, serta biologi yang mirip dengan Bumi, menurut peneliti utama Nikku Madhusudhan, peneliti pasca-doktoral bidang fisika dan astronomi di Yale.

Planet berlian ini pertama diobservasi tahun lalu -- namun para peneliti pertama mengasumsikan bahwa unsur kimia planet ini mirip dengan Bumi.

Baru setelah analisis mendetail dari tim peneliti gabungan Amerika dan Prancis, mereka mendapati bahwa planet 55 Cancri e sangat berbeda dari Bumi.

Rupanya planet ini sebagian besar terdiri dari gabungan karbon (seperti grafit dan berlian), besi, karbid silikon, dan mungkin silikat. Begitu ditulis para peneliti dalam laporan yang dimuat di jurnal AS, Astrophysical Journal Letters.

"Permukaan planet ini sepertinya ditutupi oleh grafit dan berlian dan bukan air serta granit," kata Madhusudhan.

Bahkan planet ini sepertinya sama sekali tak punya air. Dan sekitar sepertiga dari massa planet bisa terbuat dari berlian, sejenis karbon yang sangat padat.

Jika dibandingkan, interior Bumi kaya dengan oksigen dan sangat sedikit karbon, menurut salah satu peneliti Kanani Lee dari Yale.

Para peneliti memperkirakan radius planet saat berada di depan bintangnya. Informasi ini, digabung dengan perkiraan massanya, digunakan untuk menentukan model komposisi planet. Berdasarkan perhitungan, mereka kemudian menentukan apa saja elemen yang bisa menghasilkan ukuran dan massa yang spesifik seperti planet tersebut.

Planet tersebut mengorbit bintangnya sangat cepat -- satu tahun di Bumi berlalu hanya 18 jam di planet tersebut. Dan karena terletak sangat dekat dengan bintangnya, suhu di permukaan rata-rata 3900 derajat Fahrenheit (2148 derajat Celsius), sangat tidak memungkinkan adanya kehidupan.

Planet yang hanya 40 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di konstelasi Cancer ini membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam mempelajari proses geokimia dan geofisika pada planet-planet seukuran Bumi lain dalam sistem tata surya kita.

Kadar karbon yang tinggi kemungkinan berdampak pada pembentukan gunung api, gempa bumi, dan pegunungan, serta menambah bukti bahwa planet-planet semakin beragam dan banyak dari yang awalnya diperkirakan.

"Bintang-bintang itu cukup sederhana -- dengan melihat massa dan usia bintang, Anda bisa tahu struktur dasar serta sejarahnya," kata David Spergel, seorang astronom dari Princeton University.

"Planet lebih kompleks. 'Bumi yang kaya berlian' ini bisa jadi hanya satu contoh dari temuan yang lebih kaya yang masih menunggu kita, seiring dengan kita mulai mengeksplorasi planet-planet lain di dekat bintang-bintang tersebut."

Sunday 7 October 2012

Pengisi Daya, Penolong Kala Darurat

Jangan pernah anggap enteng baterai di ponsel, tablet atau laptop. Pada suatu kali, mungkin saja kita akan mengalami saat genting seperti ketika harus segera menelepon bos atau teman di kantor, atau harus segera mengirimkan laporan lewat email ke klien, sementara baterai di ponsel, tablet atau laptop, sudah berkedip-kedip pertanda akan mati. 

Kalau kondisi seperti itu terjadi, silakan berharap Anda membawa kabel charger atau pengisi daya. Itu pun jika ada sumber listrik dalam jangkauan. Bagaimana jika peristiwa itu terjadi di tengah jalan, sangat jauh dari sumber setrum? Harapannya tinggal berharap ada pengisi daya portabel dalam tas. Jika tak ada, ya berarti, selamat tinggal.

Walaupun kelihatannya sepele, pengisi daya portabel ini bisa menjadi malaikat penolong di saat darurat. Jadi jika Anda sering bepergian dan tak bisa lepas dari ponsel dan internet, selain modem, kabel charger dan kabel data, perkakas pengisi daya ini juga tak boleh terlewat. Seperti apa pengisi daya cadangan yang kita butuhkan?

Jika tidak digunakan, charger ini bisa bertahan hingga tiga bulan, dengan kapasitas yang hanya berkurang 25 persen. …Pertama, seberapa besar kapasitas pengisi daya tergantung pada berapa banyak perangkat yang selalu ada dalam tas. Jika kemana-mana Anda selalu membawa ponsel, konsol game, tablet dan sekaligus laptop, barangkali pengisi daya seperti Energizer xPal-XP18000 lah yang dibutuhkan. Pengisi daya ini memiliki kapasitas setrum 18000 mAh.

Energizer xPal ini mampu mengisi setrum rupa-rupa perkakas. Dia mampu menghidupi laptop selama 6 jam, ponsel pintar selama 42 jam dan kamera 24 jam. Tapi pengisi daya ini harganya lumayan mahal, yakni Rp 1,5 juta, dan lumayan berat, 0,5 kilogram.  

Tapi jika Anda hanya berbekal ponsel Blackberry, iPhone atau ponsel Android, pengisi daya seperti SONY Portable Power Supply CP-A2LS sudah lebih dari memadai. Kapasitas setrumnya, 4000 mAh, dan harganya hanya Rp 400 ribu. SONY Portable Power ini bisa mengisi baterai dua ponsel sekaligus.  Bobotnya sangat enteng, hanya 45 gram. Menurut klaim SONY, pengisi daya ini bisa diisi ulang hingga 500 kali. 

Satu hal yang juga tak boleh lupa, pastikan Anda punya kabel pengisi daya yang cocok dengan ponsel atau laptop. Rata-rata pengisi daya ini menyediakan port USB, mini USB atau micro USB. Pengisi daya portabel besar seperti Energizer xPal juga menyediakan port setrum 9-12 volt untuk perkakas seperti konsol game dan port 16-20 volt untuk laptop, tablet atau netbook.

Namun jika Anda ingin lebih simpel dan trendi, Nokia menawarkan DC-16 Portable USB. Jika tidak digunakan, charger ini bisa bertahan hingga tiga bulan, dengan kapasitas yang hanya berkurang 25 persen.

Tersedia dengan empat warna: hijau kebiru-biruan, merah keungu-unguan, putih dan hitam, DC-16 memiliki daya simpan hingga 2200 mAh. Dengan volume sebesar ini, pengguna bisa dua kali mengisi ulang penuh ponselnya. 

Kendati dikeluarkan Nokia, bukan berarti perangkat ini hanya bisa digunakan untuk produk buatan produsen ponsel asal Finlandia itu saja. Semua perangkat, sepanjang bisa diisi baterai menggunakan microUSB, bisa menggunakan asesoris ini.

Asesoris Nokia tersebut memiliki output 950 mA atau berkapasitas pengisian baterai tertinggi di kelasnya. Dengan kapasitas seperti ini, tak perlu menunggu lama untuk mengisi bater ponsel Anda, sehingga mengikis rasa bosan menunggu baterai penuh.

Charger tersebut memiliki petunjuk empat lampu LED, yang masing-masing menjadi penanda 25 persen isi. Jika empat lampu menyala, mengindikasikan kemampuan isiannya setara dengan 75-100 persen. Namun lampu ini hanya menyala selama 10 detik, dengan tujuan tidak menguras energi yang ada di dalamnya.