Friday 23 March 2012


Disetiap hela nafasku, ada kasih sayang buatmu IBU ..

Setiap manusia yang normal tentu akan menghargai keberadaan seorang ibu. Bukan hanya karena beliau yang melahirkan kita namun juga karena seorang ibu memiliki kecintaan bagi anak-anaknya dengan caranya tersendiri. Bahkan terkadang seorang ibu rela bersakit-sakitan demi anak-anaknya agar mereka senang. Tapi kita sebagai anak-anaknya malah kurang memperhatikan pengorbanan seorang ibu.
Jika banyak orang menganggap sosok-sosok tertentu sebagai Kartini modern, bagi saya, ibu sayalah Kartini modern yang menjadi seorang ibu juara nomor 1. Ibu selalu memberikan kasih sayangnya kepada anak-anaknya tanpa pamrih, memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya.

Pengorbanan seorang ibu dimulai ketika ibu sedang hamil, ketika kita sedang dikandung ibu selalu memberikan nutrisi yang terbaik untuk calon bayi nya, karena seorang ibu gak mau terjaadi apa-apa sama anaknya ketika kita lahir. Bahkan terkadang ibu harus menahan sakit karena ada kontraksi yang diakibatkan oleh calon bayi. Kemudian ibu melahirkan kita dengan rasa sakit yang luar biasa. Disinilah ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan kita. Sambil merintih kesakitan seorang ibu melahirkan kita.  Dan ibu bisa tersenyum ketika melihat tangisan anaknya menyeruak.

Setelah lahir ibu memelihara kita dengan penuh kasih sayang. Menyapih kita ketika kita diberikan ASI olehnya. Terbangun dimalam hari karena tangisan kita, entah itu karena kita ngompol, haus akan asi, membuang kotoran dikamar, dan masih banyak lagi. Tapi hal itu gak ngebuat ibu marah, gak ngebuat ibu jengkel, dan gak ngebuat ibu benci sama anaknya. Bahkan ibu mengesampingkan urusan ibu sendiri. Ibu memelihara kita sampai kita besar.

Ketika kita mulai besar, ibu menyekolahkan kita agar nantinya kita pinter. Aku inget banget pas SD aku ditunggui sama ibu sampai aku selesai sekolahnya. Terus ibu juga membawakan bekal untuk aku di jam istirahat. Selalu menjaga aku ketika aku dijailin sama anak-anak lain, selalu mengelus kepala aku ketika aku nangis. Perkataan ibu yang selalu aku inget “Ibu akan disisi kamu terus nak, tenang ya”. Kata-kata itu ngebuat aku ngerasa tenang banget kalo deket sama ibu.

Terus aku masuk SMP, ibu lah satu-satunya yang nemenin aku aktu daftar masuk smp. Bahkan ibu rela berdesak-desakan dengan orang lain karena aku. Ibu gak pernah mengeluh lelah nemenin aku terus. Ibu setia menunggu meskipun waktu itu terik matahari bener-bener menyengat. Terus kami berteduh sebentar dibawah pohon sambil melengkapi dokumen. Trus aku inget juga pas aku ada pemantapan smp, ibu selalu nganterin makanan kesekolah. Ibu mau capel-capekan membawa makanan itu ke sekolah. Gak perduli sama terik matahari yang membakar kulitnya. Begitu besar dan berarti pengorbanan ibu buat aku.

Pengorbanan ibu gak Cuma sampai disitu aja, bahkan sampai aku kuliah pengorbanan ibu terus berlanjut. Sebenernya sih kalo mau menceritakan pengorbanan ibu gak bakal ada habisnya ya, bahkan tulisan ini gak cukup untuk menuliskan nya. Bahkan gak salah kalau setiap tahun nya ada HARI IBU. Itu bukti bahwa IBU adalah sosok yang memang sangat penting bagi hidup kita. Dihari itu kita bisa memberikan bukti kasih sayang kita kepada ibu.

 Dengan pengorbanan ibu yang begitu besar untuk kita, Masihkah Kita menyakitinya? 
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaki makinya??? Melawannya? ?? membuatnya menangis??
Mengacuhkannya??? Meninggalkannya???

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa

SADARILAH bahwa didunia ini nggak ada orang yang mau mati demi kita..tapi Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita,
Dihari IBU, KITA DO'A Kan Semoga Sehat Wal'Afiat dan Panjang UMUR Sampai Akhir HAyat, amin allahuma amin …

No comments:

Post a Comment